Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif merupakan salah satu upaya pemulihan kondisi DAS yang kritis. Upaya tersebut memberikan hasil antara lain berupa kayu, getah, buah, daun, bunga, serat, pakan ternak, yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat (pro growth) sekaligus penyerapan tenaga kerja (pro job) dan mengurangi tingkat kemiskinan (pro poor) serta menurunkan emisi karbon (pro environment).
Salah satu kegiatan untuk mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan dengan pemberdayaan masyarakat adalah pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR). KBR dimaksud adalah untuk menyediakan bibit tanaman kayu-kayuan atau tanaman serbaguna (MPTS) dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mendukung pemulihan fungsi dan daya dukung DAS. Kebun Bibit Rakyat dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat. Bibit hasil Kebun Bibit Rakyat digunakan untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis serta kegiatan penghijauan lingkungan.
Kegiatan pembuatan bibit KBR di Provinsi Bali sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2017 telah dilaksanakan sebanyak 685 unit KBR yang tersebar di 8 kabupaten dengan produksi bibit siap tanam sebanyak 21.725.000 batang. Luas lahan yang telah direhabilitasi dengan memanfaatkan bibit hasil KBR tersebut sejak tahun 2010 s/d 2017 seluas 87.267,50 ha.
Dari hasil Inventarisasi Standing Stock Hutan Rakyat, khususnya KBR tahun 2010 dan tahun 2011 total volume standing stock kayu bebas cabang hutan rakyat KBR tahun 2010 di wilayah BPDASHL Unda Anyar, Provinsi Bali adalah 514.782,11 m3. Sedangkan total volume standing stock hutan rakyat KBR tahun 2011 di wilayah BPDASHL Unda Anyar, Provinsi Bali adalah 1.071.693,13 m3. Total volume sediaan tegakan (standing stock) KBR tahun 2010 dan tahun 2011 di wilayah BPDASHL Unda Anyar, Provinsi Bali adalah 1.586.475,24 m3.
Sumber : http://www.bpdas-undaanyar.net/data-informasi/kbr/
Dan di tahun ini Desa Daup Memperoleh Bantuan Berupa Pembibitan Alvokat dan Albesia. Yang Akan ditanam Di lahan Areal Desa dan Areal Masyarakat setempat. Menurut Bapak Putu Sudiarta Selaku Penyuluh Lapangan di Desa Daup. Beliau menyampaikan keprihatinannya dengan lahan yang ada di Desa Daup saat ini, yang dimana pohon sudah banyak yang ditebang karena alih fungsi lahan yang dilakukan oleh masyarakat desa. Maka dari itu,beliau menyampaikan pentingnya menanaman pohon kembali agar penghijauan kembali di Desa Daup. Imbuhnya.